Kota Banjar, 19 Juli 2025 – Sebagai bagian dari ikhtiar membina generasi muda melalui program beasiswa, Training of Mentor (ToM) Batch 1 telah sukses diselenggarakan oleh Yayasan Forsalim Muda Indonesia pada Sabtu, 19 Juli 2025. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui platform Google Meet dan dihadiri oleh para mentor Beasiswa KAF 13, penyelenggara program, serta narasumber utama yaitu Riska Rahmawati, seorang aktivis pendidikan dan alumni Forsalim tahun 2013. Selain menjadi ajang peningkatan kapasitas, kegiatan ini juga menjadi ruang silaturahmi dan berbagi praktik baik antarmentor.

Narasumber Training of Mentor, Riska Rahmawati, memaparkan mengenai generasi Z kepada mentor. (YFMI/M. Ichsan Gunawan)
Program beasiswa KAF 13 mengusung konsep pembinaan yang berkelanjutan, salah satunya melalui pendampingan intensif oleh para mentor kepada mentee setiap pekan. Kebutuhan para mentor untuk memahami lebih dalam kondisi dan dinamika para mentee menjadi latar belakang diselenggarakannya pelatihan ini. Melalui ToM, para mentor dibekali wawasan dan strategi “mentoring yang menyenangkan dan dirindukan,” agar kegiatan mingguan tidak hanya menjadi rutinitas, namun hadir sebagai proses tumbuh bersama yang penuh makna.
Training ini dikemas dalam bentuk sharing session yang interaktif. Narasumber menyampaikan materi utama bertajuk Mentorship Engagement Strategies, dengan menekankan pendekatan yang empatik, komunikatif, dan relevan dengan karakter Gen Z. Beberapa poin penting yang disampaikan antara lain pentingnya mengenali karakter mentee, peran mentor sebagai fasilitator bukan pengontrol, serta bagaimana menciptakan ruang mentoring yang nyaman dan inklusif. Para peserta juga diajak untuk saling berbagi pengalaman mentoring yang telah mereka lakukan sebelumnya.
Dalam sesi diskusi, narasumber Riska Rahmawati menyampaikan, “Kenali lebih dekat dengan Gen Z. Ubah kebiasaan lama—mentor bukan lagi satu-satunya pusat informasi, tapi fasilitator yang tumbuh bersama mentee. Saling berbagi praktik baik antarmentor sangatlah penting.” Salah satu peserta, Ari Tanri Nofana, juga membagikan pengalamannya, “Secara tidak langsung saya sudah menerapkan beberapa strategi mentoring ini sejak beberapa angkatan. Saya memilih pendekatan sebagai sahabat, bukan sebagai pengawas.”

Mentor Ikhwan KAF 13, Ari Tanri Nofana, menceritakan pengalamannya sebagai mentor Beasiswa KAF selama beberapa angkatan. (YFMI/ M. Ichsan Gunawan)
Kegiatan ini menjadi momen penyegaran (refreshment) bagi para mentor, sekaligus titik awal dari proses pendampingan yang lebih berkualitas. Dalam waktu dekat, program ini direncanakan akan berlanjut dengan Training of Mentor Batch 2, sebagai bentuk komitmen untuk terus meningkatkan kualitas kaderisasi dan mentoring di lingkungan KAF.
Sebagai penutup, kami mengucapkan jazakumullah khairan katsiran kepada seluruh peserta, narasumber, dan tim penyelenggara yang telah membersamai Training of Mentor Batch 1 ini dengan antusias dan ketulusan hati. Semoga setiap ilmu dan pengalaman yang dibagikan menjadi wasilah untuk menguatkan peran para mentor dalam mendampingi perjuangan adik-adik beasiswa KAF 13. Mari terus menebar kebermanfaatan dan mengambil bagian dalam dakwah pendidikan, sekecil apa pun langkah yang kita mulai. Sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim)