Ilmu untuk Anak, Doa dari Orang Tua: KAF 13 Jalankan Dua Program Kunci

Kota Banjar, 13 Juli 2025 – Program Beasiswa Kakak Asuh Forsalim (KAF) Angkatan ke-13 resmi dibuka melalui dua kegiatan utama yang sarat makna: Studium Generale dan Forum Orang Tua Beaswan. Kedua program ini menjadi penanda dimulainya rangkaian pembinaan beaswan KAF 13 sekaligus menjadi ruang sinergi antara lembaga, peserta, dan keluarga.

Acara pembukaan ini digelar dengan penuh khidmat dan semangat kekeluargaan. Dihadiri oleh para beaswan KAF 13 beserta orang tua atau wali, kegiatan ini turut mengundang Muhib, selaku guru PAI dan pembina IRMA di sekolah, serta dibuka langsung oleh Ketua Yayasan Forsalim Muda Indonesia, Ismail Muhammad Syahid. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara yayasan, orang tua, dan siswa dalam menyiapkan generasi penerus yang berakhlak, berilmu, dan bermanfaat bagi umat.

Pembukaan kegiatan Studium Generale dan Forum Orang Tua Beasiswa KAF 13. (IRMA-MU SMAN 1 Banjar/Riken dan Nafisa)

Inspirational Talk: Berani Bermimpi, Siap Berarti

Sesi Studium Generale diisi oleh Hani Nurhasanah, S.Pd., Gr., M.Pd., alumni Forsalim tahun 2012 sekaligus guru Matematika di SMKN 1 Padaherang, Pangandaran. Dalam paparannya yang bertajuk “Inspirational Talk: Berani Bermimpi, Siap Berarti”, ia memotivasi para beaswan untuk berani memiliki cita-cita besar, namun tetap rendah hati dan berkomitmen pada nilai-nilai Islam. Dengan gaya yang hangat dan komunikatif, Hani membagikan pengalaman perjuangannya sebagai pendidik sekaligus kader dakwah perempuan di daerah.

Suasana Studium Generale Beasiswa KAF 13. (IRMA-MU SMAN 1 Banjar/Riken dan Nafisa)

“Jangan takut bermimpi besar. Tapi pastikan setiap mimpi itu bermuara pada kebermanfaatan, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk ummat,” tutur Hani dalam sesi tersebut.

Bincang Asuh: Peran Keluarga dalam Menjaga Kesehatan dan Karakter Anak

Sementara itu, dalam sesi Forum Orang Tua, para wali beaswan mendapat ruang khusus untuk berdialog dan berbagi pandangan mengenai peran orang tua dalam pendidikan anak. Dengan tema “Bincang Asuh: Pengaruh Pola Asuh terhadap Kesehatan Anak”, forum ini menghadirkan tiga narasumber dari kalangan alumni dan profesional:

  1. Beti Nurbaeti (Forsalim 2002) – Mentor akhwat
  2. Ari Tanri Nofana (Forsalim 2002) – Mentor ikhwan
  3. Eka Priyani, A.Md. Keb. – ASN Dinas Kesehatan Kota Banjar

Suasana Forum Orang Tua Beasiswa KAF 13. (IRMA-MU SMAN 1 Banjar/Riken dan Nafisa)

Ketiganya menyampaikan pentingnya pola asuh yang tepat, dukungan emosional dari keluarga, serta perhatian terhadap aspek kesehatan mental dan fisik anak di usia remaja. Diskusi berlangsung interaktif, ditambah dengan sesi tanya jawab dari para orang tua yang antusias ingin memahami lebih dalam tentang tantangan pengasuhan di era digital. “Kami ingin anak kami tak hanya cerdas, tapi juga kuat secara mental dan dekat dengan agama,” ungkap salah satu wali beaswan saat sesi diskusi.

Meneguhkan Kolaborasi untuk Masa Depan Umat

Dengan terlaksananya dua program kunci ini, Yayasan Forsalim Muda Indonesia menegaskan komitmennya dalam membina generasi muda tidak hanya melalui aspek keilmuan, tetapi juga melalui penguatan lingkungan keluarga yang mendukung. Studium Generale dan Forum Orang Tua menjadi dua langkah awal yang strategis dalam mendampingi perjalanan dakwah dan pendidikan para beaswan KAF 13. “Beramallah kalian, karena setiap orang akan dimudahkan menuju apa yang telah Allah takdirkan baginya.” (HR. Al-Bukhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *